Rabu, 27 Januari 2010

Siput Kaya Protein dan Asam Amino

Siput Kaya Protein dan Asam Amino

KALAU teman-teman pernah memperhatikan gerakan siput, ia mampu memanjat dinding yang vertikal dengan membawa cangkangnya yang berat itu tanpa jatuh. Bahkan, ia juga mampu melintasi batuan kasar tanpa membuat tubuhnya terluka. Mengapa?

Ternyata siput menghasilkan lendir untuk membantu pergerakannya. Lendir inilah yang digunakan siput agar tubuhnya tidak luka saat berjalan, juga membantu menjauhi serangga berbahaya seperti semut.

Menurut beberapa literatur, siput atau bekicot merupakan binatang jenis moluska, kelas gastropoda yang mempunyai cangkang dalam yang berputar. Siput tidak bertulang belakang (invertebrata). Cangkang yang menempel di tubuhnya sangat keras. Siput terdapat di air tawar, air laut, dan di daratan.

Pasti kalian juga pernah dengarkan ada menu makanan siput di restoran atau rumah makan? Dan ternyata, memang siput ini bisa dikonsumsi lo, karena kaya protein dan asam amino yang baik buat tubuh.

Kalau kita berjalan-jalan di beberapa kota di Jawa, seperti Kediri, akan banyak menemukan siput atau bekicot dijadikan sebagai bahan makanan. Ternyata peminat daging bekicot ini lumayan banyak. Dari hasil penelitian, dalam tubuh bekicot menyimpan banyak kandungan gizi. Berdasarkan literatur dari Creswell dan Kopiang (1981) memerinci komposisi kimia bekicot, dagingnya memang kaya protein. Cangkang bekicot kaya kalsium, dan dalam daging tersebut masih terdapat banyak asam-asam amino.

Dalam jurnal Biology Letters, disebutkan protein yang terkandung sekitar 12 gram per 100 gram dagingnya. Kandungan lain adalah lemak 1%, hidrat arang 2%, kalsium 237 mg, fospor 78 mg, Fe 1,7 mg serta vitamin B kompleks terutama vitamin B2.

Selain itu, kandungan asam amino daging siput ini cukup menonjol. Dalam 100 gr daging siput/bekicot kering antara lain terdiri atas leusin 4,62 gr, lisin 4,35 gr, arginin 4,88 gr, asam aspartat 5,98 gr, dan asam glutamat 8,16 gr.

Namun, bukan berarti binatang lunak ini tidak berbahaya jika dikonsumsi karena di dalam daging bekicot mengandung bakteri salmonella. Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara untuk mengusir bakteri tersebut, salah satunya adalah dengan teknik pengolahan yang benar.

Karena bermanfaat, siput atau bekicot ini banyak dijadikan sebagai lahan bisnis. Bahkan di beberapa kota di Indonesia, banyak dilakukan pembudidayaan bekicot. Untuk mengembangbiakkan bekicot ini sebenarnya cukup mudah, sederhana, dan menguntungkan karena binatang ini dapat memakan semua jenis makanan, semua hijauan dan buah-buahan.

Kemampuan siput mengembangkan diri pun cukup dahsyat. Perkembangbiakan yang tinggi ini disebabkan sifat bekicot termasuk hewan hermaprodit yaitu mempunyai alat kelamin ganda dengan kemampuan bertelur banyak. Tidak hanya di Indonesia saja, bekicot yang pada awalnya diburu dan dibunuh untuk pakan tambahan itik. Sekarang diburu dan dikumpulkan, karena banyak mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit. Hal ini dikarenakan banyaknya permintaan pasar luar negeri terutama Prancis dalam penyediaan daging bekicot.


(sumber : lampungpost.com)

4 komentar:

  1. bener nggak sih kalau lendir atau cairan dari bekicot atau siput itu bisa menyembuhkan mata merah atau sakit mata bgitu...? terima kasih

    BalasHapus
  2. lendir bekicot mengandung enzim....lha nama enzimnya itu apa ya

    BalasHapus
  3. bener gak sih klo ada bakteri salmonella, klo iya literaturnya dari mana?

    BalasHapus
  4. makasih sudha berbagi infonya yah kak

    etoll top up

    BalasHapus